MAKALAH BIOLOGI
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
Disusun Oleh :
Tina Irmadany
(22)
XI MIA 5
SMA NEGERI 2 MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PETA KONSEP
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita
banyak melakukan gerak.Gerak yang kita lakukan itu merupakan kolaborasi antara
tulang(rangka),otot,daging,dan persendian.
Tanpa adanya
komponen seperti rangka,tulang dan otot sangat tidak mungkin kita bisa
melakukan gerakan.Oleh karena itu,ketiga komponen itu sangat berhubungan
membentuk gerakan yang harmonis.
Salah satu ciri dari makhluk hidup
adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau
perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk
hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian
atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili
pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata.
Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem
gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan
terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan.
Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup.
Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang
digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ
tumbuhan tersebut.
Pada makalah ini kita hanya akan membahas tentang mekanisme
gerak pada manusia.Untuk lebih jelasnya langsung saja pelajari makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Kerangka
Tubuh Manusia
Fungsi Rangka Manusia :
ü Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
ü Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
ü Menahan dan menegakkan tubuh.
ü Tempat pembentukan sel darah.
ü Tempat perlekatan otot.
ü Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
ü Sebagai alat gerak pasif.
Berdasarkan letak susunannya, rangka
dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Rangka
endoskeleton, yaitu rangka yang terletak di dalam tubuh.
2. Rangka eksoskeleton,
yaitu rangka yang terletak di luar tubuh
Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu
:
1.Tulang-tulang
rangka kepala
Tulang rangka kepala (tengkorak)
berfungsi untuk melindungi organ penting yang ada di bagian kepala, antara lain
otak. Berikut gambarnya :
1) Tulang
dahi
= 1 buah
2) Tulang
ubun-ubun
= 2 buah
3) Tulang kepala
bagianbelakang
= 1 buah
4) Tulang
pelipis
= 2 buah
5) Tulang
baji
= 2 buah
6) Tulang
tapis = 2 buah
7) Tulang
mata
= 2 buah
8) Tulang air
mata
= 2 buah
9) Tulang rongga
mata
= 2 buah
10) Tulang
pipi
= 2 buah
11) Tulang
hidung
= 2 buah
12) Tulang rahang
atas
= 2 buah
13) Tulang rahang
bawah
= 2 buah
14) Tulang
langit-langit
= 2 buah
15) Tulang pangkal
lidah
= 1 buah
2. Tulang Pendengaran :
1) Tulang
martil
= 2 buah
2) Tulang landasan
= 2 buah
3) Tulang sanggurdi
= 2 buah
3. Tulang rangka badan :
1) Tulang
leher
= 7 ruas
2) Tulang punggung
= 12 ruas
3) Tulang
pinggang
= 5 ruas
4) Tulang
kelangkang
= 5 buah
5) Tulang ekor
=4 ruas (menyatu)
4. Tulang dada :
1) Tulang dada bagian
hulu
= 1 buah
2) Tulang dada bagian
badan
= 1 buah
3) Tulang dada bagian taju
pedang = 1buah
5. Tulang rusuk :
1) Tulang rusuk sejati
= 7 pasang
2) Tulang rusuk
palsu
= 3 pasang
3) Tulang rusuk
melayang
= 2 pasang
6. Tulang gelang bahu :
1) Tulang
selangka
= 2 buah
2) Tulang
belikat
= 2 buah
7. Tulang gelang panggul :
1) Tulang
usus = 2 buah
2) Tulang
duduk
= 2 buah
3) Tulang
kemaluan
= 2 buah
© Tulang
Apendikuler/Extremitas
8. Tulang pergerakan atas :
1) Tulang
lengan
atas
= 2 buah
2) Tulang
pengumpil
= 2 buah
3) Tulang
hasta
= 2 buah
4) Tulang
pergelangan
tangan
= 2 x 8 buah
5) Tulang
telapak tangan
= 2 x 5 buah
6) Tulang
ruas jari
tangan
= 2 x 14 ruas
9. Tulang pergerakan bawah :
1) Tulang
paha
= 2 buah
2) Tulang
tempurung
lutut
= 2 buah
3) Tulang
betis
= 2 buah
4) Tulang
kering
= 2 buah
5) Tulang
pergelangan
kaki
= 2 x 7 ruas
6) Tulang
telapak
kaki
= 2 x 5 buah
7) Tulang
ruas jari
kaki
= 2 x 14 ruas
Macam-macam tulang dan strukturnya,yaitu :
1.
Jenis tulang berdasarkan jaringan penyusunnya
a. Tulang rawan ( kartilago )
1)
Terdiri atas sel-sel tulang rawan yang mengeluarkan zat kondrin sebagai
matriks.
2)
Bersifat lentur.
3) Pada anak-anak,
jaringan tulang rawan banyak mengandung sel-sel, sedangkan pada orng dewasa
lebih banyak mengandung matriks.
4)
Pada orang dewasa, tulang rawan di bentuk oleh selaput tulang rawan.
Kartilago dapat di bedakan
menjadi tiga yaitu:
Ø Kartilago hialin:
matriks transparan, serabut kolagaen, bersifat lentur. Contoh: pada permukaan
persendian, larin, trakea, bronki, rangka janin, ujung tulang rusuk.
Ø Kartilago elastic:
matriks kekuningan, serabut elastic kuning bersifat elastic. Contoh: pada daun
telinga, saluran eustachius.
Ø Kartilago fibrosa:
matriks keruh dan gelap, serabut kolagen putih bersifat kokoh dan kuat. Contoh:
pada tempat pertautan tendon atau ligament pada tulang dekat permukaan
persendian, di antara tulang kemaluan, dan di anntara tulang belakang
b. Tulang keras ( osteon )
Bersifat keras dan berfungsi untuk menyusun system rangka.
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago. Tulang keras tersusun dari
jaringan tulang keras yang terdiri dari sel-sel tulang yang membentuk
lingkaran. Pada tulang keras banyak mengandung zat kapur/kalsium dan sedikit
mengandung zat perekat. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang
menyebabkan tulang menjadi keras. Proses pengerasan tulang disebut penulangan
atau osifikasi. Tulang dibungkus oleh suatu membran yang disebut periosteum.
Pada bagian ini banyak ditemukan osteoblas yang bertugas untuk membentuk
osteosid.
Tulang keras dibedakan menjadi 2, yaitu :
1) Tulang kompak, selalu terletak di
bagian luar, matriks tersusun rapat mengandung fosfat dan kapur. Contoh :
tulang pipa
2) Tulang spons, terletak dibagian
yang lebih dalam. Contoh : tulang pendek dan pipih.
2. Jenis-jenis tulang
berdasarkan jaringan penyusunnya
a. Tulang pipa, berbentuk
panjang dan berongga seperti pipa. Contoh : tulang pengumpil, hasta, betis, dan
kering
b. Tulang pipih adalah
tulang yang berbentuk pipih. Berfungsi sebagai pelindung suatu rongga. Contoh :
tulang rusuk, belikat, dan tulang yang menyusun tengkorak
c. Tulang pendek, berbentuk
kubus dan berukuran pendek. Contoh : pangkal telapak tangan, kaki, dan tulang
belakang
d. Tulang tidak beraturan,
yaitu tulang yang tidak beraturan. Contoh : tulang belakang dan tulang penyusun
wajah.
B. Persendian/Artikulasi
Rangka tubuh manusia tersusun oleh tulang-tulang yang
saling berhubungan. Hubungan antara tulang yang satu dengan yang lain
disebut Sendi. Berdasarkan sifat geraknya, sendi dapat
dibedakan atas sendi mati, sendi kaku, dan sendi gerak.
1. Sendi Mati (Sinartrosis), yaitu hubungan dari beberapa tulang yang tidak mengakibatkan terjadinya gerakan. Contoh : persendian pada tulang tengkorak.
2. Sendi Kaku (Amfiartrosis), yaitu hubungan dari beberapa tulang yang hanya memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh : hubungan tulang rusuk dan tulang dada, ruas-ruas tulang belakang, dan tulang pergelangan tangan.
3. Sendi Gerak (Diartrosis), yaitu antara beberapa tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah, dua arah, atau segala arah.Contoh sendi gerak atau diartrosis yaitu :
1. Sendi Mati (Sinartrosis), yaitu hubungan dari beberapa tulang yang tidak mengakibatkan terjadinya gerakan. Contoh : persendian pada tulang tengkorak.
2. Sendi Kaku (Amfiartrosis), yaitu hubungan dari beberapa tulang yang hanya memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh : hubungan tulang rusuk dan tulang dada, ruas-ruas tulang belakang, dan tulang pergelangan tangan.
3. Sendi Gerak (Diartrosis), yaitu antara beberapa tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah, dua arah, atau segala arah.Contoh sendi gerak atau diartrosis yaitu :
ü Sendi peluru merupakan
bentuk hubungan tulang yang memungkinkan terjadinya gerakkan ke segala arah.
Contoh sendi peluru adalah hubungan antara tulang paha dengan tulang pinggul
dan tulang lengan atas dengan tulang belikat.
ü Sendi engsel merupakan
bentuk hubungan dua tulang yang hanya me-mungkinkan terjadinya gerak satu arah.
Contoh sendi engsel adalah hubungan antartulang pada siku, ruas antarjari, dan
lutut.
ü Sendi putar merupakan
bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan tulang yang satu bergerak
mengitari ujung tulang yang lain sehingga terjadi gerak rotasi. Contoh sendi
putar
ü Sendi pelana merupakan
bentuk hubungan dua tulang, dan kedua ujung berbentuk pelana kuda. Gerakan yang
dilakukan adalah dua arah, ke depan dan kebelakang atau ke kiri dan ke kanan.
Contoh sendi pelana adalah hubungan antara tulang-tulang telapak tangan dengan
ruas tulang jari adalah hubungan antartulang atlas dengan tulang tengkorak.
ü Sendi geser merupakan
bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.
Contohnya adalah hubungan antara tulang-tulang pergelangan tangan dan
tulang-tulang pergelangan kaki.
C. Mekanisme Gerak
Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi :
1.Otot Polos/Licin
·
Memiliki bentuk sel otot seperti
silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.
·
Memiliki satu buah inti sel yang
terletak di tengah sel otot.
·
Mempunyai permukaan sel otot yang
polos dan halus/licin.
·
Pergerakan sel otot ini diluar
kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat dan teratur. Sehingga
dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot.
·
Sel otot ini banyak dijumpai di
seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka.
2.Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka
·
Memiliki bentuk sel yang panjang
seperti serabut/benang/filament.
·
Memiliki banyak inti sel yang
terletak di tepi.
·
Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis
gelap dan terang yanag melintang pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan
adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya pad permukaan sel otot.
·
Pergerakan sel otot ini sesuai
dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat pergerakannya cepat dan
tidak teratur serta mudah lelah.
·
Sel otot ini hanya dijumpai di
rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan.
3.
Otot Jantung/myocardium
·
Memiliki bentuksel yang memanjang
seperti serabut/filament yang bercabang. Percabangan sel otot jantung disebut
dengan Sinsitium.
·
Memilki banyak inti sel yang
terletak di tepi agak ke tengah.
·
Pergerakan sel otot ini tanpa
disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya adalah lamat, teratur
dan tidak mudah lelah.
·
Sel otot ini hanya dijumpai pada
organ jantung.
Berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi :
1) Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling
mendukung/bekerja sama/menimbulkan gerakan yang searah.
Ex :
© Seluruh otot pronator
yang mengatur pergerakan telapak tangan untuk menelungkup.
© Seluruh otot supinator
yang mengatur pergerakan telapak tangan m enengadah.
2) Otot antagonis
Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling
berlawanan/bertolak belakang/tidak searah.
Macamyanya :
·
Otot ekstensor (meluruskan) dengan
fleksor (membengkokkan).
Contoh : otot trisep dan otot bisep
·
Otot abductor (menjauhi sumbu badan)
dengan adductor (mendekati sumbu badan).
Contoh : gerakan tangan sejajar bahu dan sikap sempurna
kemudian kembali ke keadaan semula.
·
Otot supinator (menengadah) dengan
pronator (menelungkup).
Contoh : gerakan telapak tangan menengadah dan menelungkup
·
Otot depressor (gerakan ke bawah)
dengan elevator (gerakan ke atas).
Contoh : gerakan kepala menunduk dan menengadah
Berdasarkan perlekatannya dibedakan menjadi :
1 .Origo
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan
pergerakan yang tetap/stabil pada saat kontraksi.
2 .Insersio
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan
pergerakan yang berubah posisi pada saat kontraksi.
Bagan/skema mekanisme cara kerja otot.
1 Kontraksi
Impuls → sel otot → ujung saraf →
asetilkolin → sel otot → membebaskan ion Ca 2+ protein
aktin + myosin → aktomiosin → serabut otot
memendek → kontraksi.
2. Relaksasi
Impuls → plasma sel otot →
menyerap Ca 2+ aktomiosin → aktin + myosin →
serabut otot memanjang → relaksasi.
D.Kelainan
dan penyakit pada sistem gerak manusia
1.Kelainan
dan gangguan pada tulang/rangka
a.
Fraktura atau patah tulang, apabila
tulang yang patah sampai keluar kulit disebut fraktura terbuka sedangkan jika
tidak sampai keluar kulit disebut fraktura tertutup.
b.
Fisura atau retak tulang, dapat
diperbaiki karena periosteum akan membentuk kalus (sambungan).
c.
Rakitis yaitu gangguan tulang karena
kekurangan vitamin D pada anak-anak sehingga bentuk kai membelok keluar
(berbentuk huruf x) atau membengkok ke dalam (berbentuk huruf O)
d.
Osteoporosis yaitu pengeroposan
tulang yang terjadi karena kekurangan hormon sehingga tulang mudah patah dan
rapuh.
e.
Hidrocephalus yaitu suatu kelainan
yang ditandai pengumpulan abnormal cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga
dalam otak sehingga kepala membesar.
f.
Nekrosa adalah matinya sel-sel
tulang karena tidak mendapat suplai makanan.nekrosa terjadi bila periosteum
rusak.
g.
Gangguan pada ruas-ruas tulang
belakang,antara lain sebagai berikut.
ü Skoliosis yaitu jika ruas tulang belakang membengkok ke
samping.
ü Kifosis yaitu jika ruas tulang belakang membengkok ke
belakang.
ü Lordosis yaitu jika ruas tulang belakang membengkok ke
depan.
2.Kelainan
dan Gangguan pada Persendian/artikulasi
a.
Terkilir/keseleo yaitu tertariknya
ligamen sendi ke posisi yang tidak sesuai,tetapi sendi tidak bergeser.
b.
Dislokasi yaitu sobek atau
tertariknya ligamen sehingga terjadi pergeseran kedudukan sendi.
c.
Ankilosis yaitu persendian tidak
dapat digerakkan karena seolah-olah menyatu.
d.
Artritis yaitu peradangan pada
sendi.Artritis dapat dibedakan menjadi lina yaitu :
ü Osteoartritis adalah menipisnya tulang rawan sehingga
mengalami degenerasi, akibatnya gerakan sendi terganggu.
ü Artritis gout adalah gangguan gerak karena kegagalan
metabolisme asam urat.
ü Artritis sika adalah berkurangnya minyak sendi sehingga
menimbulkan rasa nyeri pada waktu tulang sendi digerakkan.
ü Artritis eksudatif adalah rongga sendi terisi getah (nanah),
sehingga menyebabkan sakit pada setiap gerakan.
ü Rheumatoid adalah peradangan sendi yang menyebabkan tulang
rawan mengapur dan mengalami degenerasi atau atrofi.
3.Kelainan
dan Gangguan pada Otot
a.
Atrofi adalah mengecilnya otot
sehingga menghilangkan kemampuannnya untuk berkontraksi.
b.
Tetanus adalah otot yang
terus-menerus berkontraksi (tonus atau kejang) akibat serangan bakteri Clostridium tetan.
c.
Kaku leher (stiff) adalah peradangan
otot trapesius leher sebagai akibat gerakan dan entakan yang salah gerak
sehingga leher terasa kaku dan sakit bila digerakkan.
d.
Miestenia gravis adalah keadaan otot
yang berangsur-angsur menjadi lemah dan menyebabkan kelumpuhan, kadang-kadang
menyebabkan kematian.
e.
Hernia abdominalis adalah sobeknya
otot dinding perut yang lemah,yang mengakibatkan usus melorot ke bawah masuk ke
rongga perut.
Di atas adalah beberapa gangguan dan
kelainan pada sistem gerak manusia yang meliputi rangka/tulang,persendian,dan
otot.Ada beberapa cara untuk mengatasi gangguan dan kelainan pada sistem gerak
manusia dengan kemajuan teknologi.Beberapa teknologi untuk mengatasi kelainan
pada sitem gerak pada manuisa antara lain kaki dan tangan palsu ; kursi roda ;
foto rontgen ; CT Scan (Computer Tomography Scan) atau MRI (Magnetic Resonance
Image) utnuk mengetahui adanya patah tulang ; pemasangan gips dan batang
platina pada penderita patah tulang ; sendi buatan bagi penderita artritis, dan
biopsi otot untuk mendiagnosis kanker.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Alat gerak pada manusia yaitu alat gerak aktif dan pasif. Pasif
berupa tulang dan aktif berpa otot. Kedua alat ini bekerja sama dalam melakukan
pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak. Tulang
disebut alat gerak pasif karena tidak dapat melakukan pergerakannya sendiri.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yang membentuk
aktomiosin sehingga dapat bergerak. Maka otot memiliki sifat yang lentur untuk
kontraksi dan relaksasi.